Breaking News

Minggu, 28 Juni 2015

Artikel : PESONA PANTAI PARANGTRITIS

Pesona Pantai Parangtritis

Bila liburan datang, memang paling asyik menandai pagi dengan melihat sunrise di tepi pantai. Hal itu juga bisa dilakukan dengan mengahabiskan sisa hari menjelang sore menunggu sunset. Keindahan matahari meninggalkan terang memunculkan gelap sangat indah dan menawan.
Demikian pula yang ditawarkan pantai parangtritis yang terletak di desa Tritis, Yogyakarta itu. Walaupun di Propinsi DIY banyak sekali pantai, tapi kemolekan pantai Parangtritis tidak kalah dibandingkan dengan pantai- pantai yang ada di wilayah Gunung Kidul.

Hari itu tanggal 21 Mei 2015, pukul 4 pagi banyak sudah wisatawan nusantara berkumpul di pinggir pantai. Semua menunggu datangnya matahari pagi. Suara gemuruh riak ombak pantai terdengar menderu bercampur dengan kegembiaraan pengunjungnya.
Semburat warna merah di ufuk langit muncul perlahan menambah keindahan pantai. Tak dihirau kan hawa dingin dan angin sepoi-sepoi menusuk tulang. Lambat laun terang menghiasi langit meninggalkan gelap.

Banyak hal dilakukan di tepi pantai. Berkendara berdua di motor roda tiga yang telah disewa. Menunggang kuda poni menyusuri bibir pantai. Duduk-duduk menikmati jagung bakar, bakso, ataupun jajanan ringan yang ditawarkan sambil melihat sekeliling. Bergembira, berfoto, bermain air, atau berenang pun dilakukan sambil menunggu panas matahari yang menghangatkan tubuh. Tersedia pula kolam renang kecil buatan penduduk di sana yang bisa dinikmati anak-anak kecil dengan hanya lima ribu rupiah saja.
Dengan perbaikan sana sini, kini pantai Parangtritis telah berbenah. Tak tampak kotor akan sampah di pelataran pantai. Rumah penduduk pun di bangun dan dicat warna-warni. Berjajar penjual oleh-oleh khas Yogyakarta menawarkan barang dagangannya. Hotel atau penginapan banyak ditemui di perkampungan. Jalan mulus pun memperlancar perlajalan.

Kami juga menikmati keindahan pantai dari lantai dua hotel “ARIS” tempat kita menginap. Di kejauhan tampak ombak pantai bergulung-gulung berkejaran memecah pantai. Keindahan pantai kami nikmati di teras atas sambil duduk, bersendau gurau, berfoto, dan berdiskusi tentang tujuan kami selanjutnya.
Pukul sembilan tepat kami meninggalkan pantai Parangtritis. Dua bis yang kami bawa berjalan perlahan keluar menjauh dari desa Tritis menuju ke pusat kota Jogjakarta.  Harapan pun terucap semoga lain waktu kami dapat mengunjungi pantai yang sudah lama terkenal akan keindahannya itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog