Breaking News

Minggu, 28 Juni 2015

Puisi : BALI

Bali



Bali pulau yang indah
Pulau Dewata namanya
Tempat untuk berwisata
Dengan turis domestik dan mancanegara

Kau penyumbang devisa negara
Kau pengharum nama bangsa
Negara terkenal diseluruh dunia
Semua ingin sekali mengenalnya

Bangunlah terus kotamu
Perindah wisatamu
Lestarikan adat istiadatmu
Untuk membanggakan daerah, bangsa, dan negaramu


Read more ...

Puisi : JAKARTA

Jakarta



Jakarta ibu kota negara
Kota metropolitan
Daerah khusus Ibukota
Itulah nama lainnya

Kotamu bising karena transportasi
Setiap hari kau bergelut dengan macet
Kotamu ramai dengan para urban
Setiap hari kau bergelut melawan pendatang gelap
Kotamu kotor karena sampah menggunung
Setiap hari  kau bergelut memusnahkannya
Kotamu penuh lumpur karena banjir
Setiap musim hujan kau berupaya menanggulanginya

Kasihan kota Jakarta

Siapa bisa membantunya?

Read more ...

Puisi : PESISIR PANTAI

Pesisir Pantai
 




Di kejauhan kupandang
Ombak pantai yang menawan
Bergulung berkejaran
Dengan suara gemuruh yang menggelegar
Menumbuk pantai pasir putih

Orang-orang menatap dengan hati berdegub
Memandang keindahannya dengan takjub

Mengagumi ciptaan Ilahi 


Read more ...

Puisi : GOA GONG

Goa Gong



Kutapaki tangga demi tangga
Dengan hati-hati
Memakai senter pinjaman
Memperhatikan yang ada di depan

Kulihat kiri kanan
Dengan perasaan takjub
Stalaktit dan stalakmit menjuntai
Menopang goa dengan kuatnya

Kuhampiri suara bernyanyi
Dengan penuh rasa ingin tahu
Pukulan para pengunjung
Menciptakan suara musik

Musik  gamelan
Read more ...

Puisi : SURABAYA

SURABAYA

Surabaya, Kota Pahlawan
Kota di ujung timur pulau Jawa
Terkenal karena perjuangan arek-arek Surabaya
Melawan pasukan Inggris yang ditunggangi Belanda

Surabaya, Kota Pahlawan
Dengan perjuangan pimpinan Bung Tomo
Mengusir penjajar dari tanah Jawa Dwipa
Mempertahankan kemerdekaan untuk selamanya

Surabaya, Kota Pahlawan
Kini usiamu tidak lagi muda
Tetapi semangatmu tetap menggelora
Kau tumbuhkan perkembangan ekonomi
Kau sebarkan pembangunan infrastrukturnya

Surabaya, Kota Pahlawan
Perjalanan hidupmu yang panjang telah menempamu
Dari kekerasan hati rakyatmu
Dari keanekaragaman jenismu

Tapi kau tetap bertekad
Untuk maju
Menyambut pasar global
Menjadi kota terbaik di Indonesia
Ketika usiamu yang ke-722



Read more ...

Puisi ; KISAH BUKU HARIAN

KISAH BUKU HARIAN

Hari demi hari kutulis cerita diri
Dalam buku harian berwarna pelangi
Cerita sedih menyayat hati
Cerita gembira menggelorakan jiwa
Tak akan terlupakan
Akan selalu kuingat dan kukenang
Dengan harapan membawa perubahan

Untukku di masa depan


Read more ...

Artikel : STASIUNKU

Stasiunku, Keadaanmu Kini!

Lha itu kereta apinya! Begitulah kata anakku ketika melihat kereta api lewat. Kereta tersebut tidaklah berhenti di sana. Memang itu adalah kereta besar yang hanya berhenti di stasiun-stasiun besar. Sedangkan stasiun Buduran adalah salah satu stasiun kecil yang ada di wilayah Sidoarjo dan hanya Kereta Roda Diesel (KRD) saja yang berhenti di sana.
Siang itu kami berjalan ke sana sambil menunggu mobil kami selesai di perbaiki. Kami ingin melihat dari dekat suasana di stasiun itu. Lagipula di sana juga sepi dan hawanya dingin. Angin sepoi-sepoi berhembus di antara bangunan panjang stasiun. Namun hanya ada secuil manusia saja yang berada di dalam kantor stasiun, selebihnya penjaga palang pintu. Dia berada 100 meter dari kantor tersebut. Juga beberapa orang berlalu lalang lewat di depan stasiun mencari jalan terdekat ke rumahnya.
Stasiun tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Kami miris melihatnya. Secara keseluruhan kondisinya tergolong bagus. Bangunan yang berdiri di belakang deretan pertokoan dan di antara penjual bunga dan jembatan layang Sidoarjo itu cukup bagus dengan warna abu-abu putih di dindingnya. Namun lantai keramik dengan warna senada terlihat seperti biduran (nama penyakit). Beberapa bagiannya kehilangan keramik yang menempel rapat di dasarnya. Papan pengumuman pun hanya tampak tiga baris tulisan kedatangan dan keberangkatan kereta. Namun telepon umum koin yang ada di sana masih berfungsi dengan apik dan suara laju kereta yang mempertontonkan kehidupan masih ada di sana.





Read more ...

Artikel : SELAMAT PAGI, MALIOBORO!

Selamat pagi, Malioboro!

Nama pasar ini memang sudah terkenal di seantero Indonesia, mungkin bahkan di dunia. Semua tahu Malioboro. Sebuah pasar tradisional yang ada di jalan Malioboro di Jogjakarta. Letaknya dekat alun-alun. Dekat pula dengan keraton Jogja, masjid agung, dan bank Indonesia cabang Jogjakarta.
Sebelumnya kuketahui pasar ini buka setiap sore sampai malam hari. Aku memang tak pernah ke sana ketika pagi hari. Kupikir pasar ini tutup di saat itu. Sampai saat itu pada hari kamis tanggal dua puluh satu Mei 2015, kami mengunjunginya pukul sepuluh pagi. Ramai nian rupanya.
Setelah bis yang kami tumpangi masuk parkir di pelataran bank Indonesia, kami pun segera turun. Banyak dari kami dalam satu bis tersebut mengunjungi keraton Jogjakarta, namun beberapa memutuskan mencuci mata di Malioboro. Walaupun sebenarnya malam kemarin kami telah mengunjunginya.
Perjalanan kumulai dengan menyusuri pasar yang ada di samping museum 1 Maret. Pasar sore Malioboro namanya. Barang dagangan yang dijajakan tidak jauh beda dengan yang ada diseberang jalan. Namun di sepanjang jalan pasar sore ini banyak ditemui penjual bakpia pathuk dan pecel khas Jogjakarta. Pembeli antri berjajar, menempati kursi-kursi plastik yang disediakan oleh penjual.
Walaupun bukan malam minggu atau hari libur, wisatawan di pasar Malioboro juga tetap ramai. Ada wisatawan mancanegara dan banyak pula wisataran domestik. Memang benar bila pasar ini tersohor.  














Read more ...

Artikel : PESONA PANTAI PARANGTRITIS

Pesona Pantai Parangtritis

Bila liburan datang, memang paling asyik menandai pagi dengan melihat sunrise di tepi pantai. Hal itu juga bisa dilakukan dengan mengahabiskan sisa hari menjelang sore menunggu sunset. Keindahan matahari meninggalkan terang memunculkan gelap sangat indah dan menawan.
Demikian pula yang ditawarkan pantai parangtritis yang terletak di desa Tritis, Yogyakarta itu. Walaupun di Propinsi DIY banyak sekali pantai, tapi kemolekan pantai Parangtritis tidak kalah dibandingkan dengan pantai- pantai yang ada di wilayah Gunung Kidul.

Hari itu tanggal 21 Mei 2015, pukul 4 pagi banyak sudah wisatawan nusantara berkumpul di pinggir pantai. Semua menunggu datangnya matahari pagi. Suara gemuruh riak ombak pantai terdengar menderu bercampur dengan kegembiaraan pengunjungnya.
Semburat warna merah di ufuk langit muncul perlahan menambah keindahan pantai. Tak dihirau kan hawa dingin dan angin sepoi-sepoi menusuk tulang. Lambat laun terang menghiasi langit meninggalkan gelap.

Banyak hal dilakukan di tepi pantai. Berkendara berdua di motor roda tiga yang telah disewa. Menunggang kuda poni menyusuri bibir pantai. Duduk-duduk menikmati jagung bakar, bakso, ataupun jajanan ringan yang ditawarkan sambil melihat sekeliling. Bergembira, berfoto, bermain air, atau berenang pun dilakukan sambil menunggu panas matahari yang menghangatkan tubuh. Tersedia pula kolam renang kecil buatan penduduk di sana yang bisa dinikmati anak-anak kecil dengan hanya lima ribu rupiah saja.
Dengan perbaikan sana sini, kini pantai Parangtritis telah berbenah. Tak tampak kotor akan sampah di pelataran pantai. Rumah penduduk pun di bangun dan dicat warna-warni. Berjajar penjual oleh-oleh khas Yogyakarta menawarkan barang dagangannya. Hotel atau penginapan banyak ditemui di perkampungan. Jalan mulus pun memperlancar perlajalan.

Kami juga menikmati keindahan pantai dari lantai dua hotel “ARIS” tempat kita menginap. Di kejauhan tampak ombak pantai bergulung-gulung berkejaran memecah pantai. Keindahan pantai kami nikmati di teras atas sambil duduk, bersendau gurau, berfoto, dan berdiskusi tentang tujuan kami selanjutnya.
Pukul sembilan tepat kami meninggalkan pantai Parangtritis. Dua bis yang kami bawa berjalan perlahan keluar menjauh dari desa Tritis menuju ke pusat kota Jogjakarta.  Harapan pun terucap semoga lain waktu kami dapat mengunjungi pantai yang sudah lama terkenal akan keindahannya itu.



Read more ...

Artikel : PERKUAT IMANMU ............, NAK!

Perkuat imanmu…….., nak!
 
By        : Kesi Damayanti
Pekerjaan: Guru SMAN 1 Menganti Gresik
Telp     :083849701226

Kenakalan merusak moral.
Dunia memang sudah berbeda. Pemikiran anak-anak sekarang sudah jauh lebih modern. Perkembangan infomasi dan teknologi yang serba cepat dan canggih adalah salah satu penyebabnya.
Derasnya informasi terkadang menyulitkan orang tua dalam membentengi anaknya. Informasi tersebut terkadang memberikan dampak buruk pada mereka. Itulah hal terpenting yang menjadi pokok permasalahan pada setiap orang tua.
Di media cetak dan eletronik sering diberitakan macam-macam kenakalan remaja yang sering disorot. Misalnya penyalahgunaan narkoba, akses video porno, seks bebas, aborsi, prostitusi, dan lain-lain. Naudzubillah min dzalik. Bagaimana masa depan pemuda kita nanti?
BNN menyatakan lebih dari 50 persen pengguna narkoba adalah  kalangan pelajar dan mahasiswa. Narkoba merusak masa depan mereka. Tidak hanya fisik tapi juga mental mereka. Narkoba adalah awal dari kehancuran.
Pakar psikologi, Zoy Amirin mengatakan lebih dari 50 persen remaja di kota besar ‘belajar’ seks melalui video porno. Fakta memperlihatkan sebagian besar pelaku pembuatan video porno adalah pelajar.
 Dari video porno yang sering dilihatnya, tidak menutup kemungkinan mereka juga pernah melakukan seks bebas, walaupun budaya timur mengharamkan hal itu. Pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita juga makin memperparah.
Gaya hidup seks bebas mengakibatkan kehamilan di luar nikah. Dikarenakan takut akan sanksi sosial dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar, banyak dari mereka kemudian memutuskan untuk melakukan aborsi. Hasil survey BKKBN menyatakan tahun 2000 ada 700 – 800 ribu remaja melakukan aborsi.
Akibat lapangan pekerjaan yang sulit dan atau karena mereka telah terperangkap dalam seks bebas, diketahui mereka juga melakukan prostitusi. Sebuah penelitian mengungkapkan jumlah prostitusi di Indonesia tiap tahun semakin meningkat.



Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
 Kenakalan remaja tidak muncul begitu saja. Tentu ada pemicunya. Faktor yang berpengaruh ada di sekitar remaja itu, yaitu : keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar. Ketiganya berkaitan erat dalam pembentukan mental remaja.
Keluarga yang tidak utuh dan harmonis membuat remaja mengalami gangguan kepribadian. Mereka akan menjadi antisosial, bahkan mereka mengalami penyimpangan perilaku. Keluarga yang harmonis dan sehat akan menjadikan contoh hidup dan kunci bagi pemahaman mereka, karena mereka merasa aman dan nyaman di rumah. Terlebih keluarga memberi contoh-contoh terbaik sesuai dengan yang diajarkan dalam setiap agama. Dengan kekuatan keimanan, anak-anak mereka akan terbentengi dari hal negatif.
Sekolah adalah tempat menimba ilmu. Muatan kurikulum dengan menempatkan pendidikan agama dan budi pekerti bisa dijadikan sebagai benteng. Terlebih dalam kurikulum 2013, formasi mata pelajaran agama dan budi pekerti telah bertambah. Pemerintah menginginkan mata pelajaran tersebut dapat dijadikan tambahan materi pengetahuan untuk menjauhkan mereka dari perbuatan menyimpang dan terus berada di jalan yang benar.
Dari kedua faktor di atas, lingkungan sekitar menjadi pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan mental anak. Dengan pertemanan yang sehat dan lingkungan yang kondusif, mereka tidak akan terjerumus ke dunia hitam. Seorang anak bergaul dengan anak-anak pemikir dan penuh dengan kegiatan positif di sekolah (ekstrakurikuler), mereka akan terselamatkan. Sebaliknya mereka bergaul dan berteman dengan anak-anak yang suka memalak temannya atau berbuat kriminal di luar sekolah, merekapun dapat terpengaruh. Dukungan keimanan yang didapat dari rumah, sekolah, pertemanan yang sehat, dan memahami akan budi pekerti serta sopan santun akan menyelamatkan mereka dari perbuatan dosa.

Cara mengatasi kenakalan remaja
Sebagai orang tua tentu kita tidak ingin hal-hal negatif tersebut di atas menimpa anak-anak kita. Orang tua akan memproteksi mereka. Nasehat demi nasehat akan terdengar secara kontinyu. Terkadang ditambahi bumbu kemarahan dan sedikit sanksi untuk mereka.
Sebenarnya orang tua akan merasa sedih bahkan menangis dalam hati bila anaknya tidak dapat berbuka hati, saling berbagi cerita dengan orang tua. Menganggap orang tua sebagai teman dan tempat curhat, memahami tentang apa yang diinginkan anaknya. Perlu pendekatan yang sabar dan terus menerus serta mendukung anak melakukan hal-hal positif di rumah, sekolah ataupun di lingkungan sekitar.
Disamping itu orang tua juga perlu mengarahkan mereka agar melakukan kegiatan positif atupun menambah ilmu dengan keterampilan. Kesemuanya itu penting untuk masa depan mereka. Berbagai macam keterampilan sekarang ini dapat diperoleh dan dipelajari melalui internet. Hanya keinginan dan niat yang diperlukan untuk memulainya. Namun dari kesemuanya itu, memperkuat keimanan adalah kunci utama untuk kesuksesan kehidupan di dunia dan di akhirat serta terhindarkan dari perbuatan dosa. (kd)



Pustaka : http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi kenakalan remaja





Read more ...

Feature : PERGAULAN TERLARANG REMAJA

Pergaulan Terlarang Remaja

Malang nian nasib Fia. Sudah setahun ini dia dan kedua saudaranya tinggal bersama neneknya yang renta. Kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka menghadap Sang Ilahi. Cinta dan kasih sayang nenek serta paman dan bibinya dirasanya belum cukup untuk menggantikan orang tuanya. Walaupun tidak serumah namun pantauan dan perhatian mereka selalu tercurahkan.
Sudah dua puluh satu hari Fia tidak masuk sekolah. Namun surat ijin selalu kami terima. Ada surat yang dibuat oleh pamannya selaku wali orang tuanya. Bahkan neneknya yang notabene buta huruf pun menandai surat yang dikirimkannya. Dia memalsukan tanda tangan walinya. Ada pula surat sakit yang dikeluarkan bidan setempat. Sementara kabar burung yang kami terima adalah si Fia sudah tidak ingin melanjutkan pendidikannya lagi. Dia malas belajar. “Dia hamil, bu,” kata salah seorang teman sebangkunya. “Dia sering bepergian dengan pemuda tetangga desa. Neneknya tidak tahu, pamannya pun dibohonginya.”
Suatu hari saya selaku guru bimbingan konseling (BK) disekolah dan wali kelasnya mengadakan home visit. Hal itu dikarenakan kami ingin mengklarifikasi surat ijin tidak masuk sekolah yang datang dengan desas-desus di kelasnya yang sedang hangat beredar.
Sesampainya pada alamat yang dituju, kami hanya disambut neneknya yang sibuk melayani pembeli di toko kelontong miliknya. Walaupun sudah diterangkan tapi neneknya tetap tidak memahami maksud dan tujuan kedatangan kami. “Anaknya sedang kulakan, nak” katanya kepada kami. “Dia tadi berangkat jam sebelas siang.”
Kami putuskan menelepon pamannya. “Ya bu, saya akan meluncur kesana,” kata si paman sambil menutup telepon selulernya. Kami melihat sekeliling rumah sambil mendengarkan cerita si nenek. Sebenarnya orang tua Fia bukan tergolong tidak mampu. Belakang rumahnya sangat luas. Ada peternakan sapi di sana dengan puluhan ekor sapi. Si nenek berkata, ”Fia adalah anak yang baik, selalu menurut, bu.” “Kalau bepergian dengan temannya tidak pernah pulang malam. Tapi ya ndak tahu akhir-akhir ini kok mulai malas. Siapa yang memengaruhinya? Saya ndak tahu bu guru?”
Tepat pukul 1.30 si paman datang dengan menunggang sepeda motornya. Beristirahat beberapa saat sambil menyilahkan kami mencicipi makanan dan minuman yang terhidang, beliau berkata, “Memang Fia sudah tidak mau bersekolah lagi.”  “Saya sudah membujuknya tapi dia tetap bersikeras tidak mau sekolah” lanjutnya. “Lho kenapa pak? Kok begitu,” tanya saya. “Dia selalu diusili temannya disekolah. Terakhir baju olah raganya disembunyikan temannya,” terangnya. “Bahkan dia malu karena telah digunjingkan hamil. Padalah tidak lho bu. Sudah saya bawa untuk tes kehamilan di rumah sakit. Kalau bu guru mau melihatnya saya ambilkan dulu,” katanya mendesak.
“Ya sudah pak. Bila hal itu tidak benar, kami minta tolong bapak membujuk Fia untuk kembali ke sekolah yang baru tiga bulan ini dia tempati. Untuk desas-desus di sekolah kami berdua akan memberi keterangan kepada temannya,” kata bu Indah, wali kelasnya. “Kami tunggu dua hari ke depan, ya pak,” lanjut saya. “Mau tidak mau kembali ke sekolah, tetap kami tunggu bapak di kantor BK pukul sembilan pagi,” tandas saya sambil memberikan surat panggilan yang telah kami siapkan.
Kamis ini pukul sembilan tepat, pak Adi yang ditunggu telah menunjukkan batang hidungnya. Dia sendirian. Tak tampak Fia duduk disampingnya di ruang tamu BK. Bersama koordiantor BK, bu Lia memulai pembicaraan. “Kemana Fianya pak? Kog gak ikut. Terus keputusannya bagaimana,” cecar bu Lia. “Maaf, bu. Saya selaku wali dari Fia, saya putuskan dia berhenti sekolah,” jawab pak Adi singkat.
Bu Lia kemudian menyiapkan beberapa surat untuk kelengkapan pernyataan keluar sekolah, saya menyelidik “Siapa nama bidan yang menandatangi surat ijin Fia ini, pak? Dimana rumahnya, ya?”  “Oh itu bidannya anak saya sendiri bu. Berarti saudara sepupu Fia.”  “Lalu kapan pak, hari pernikahan Fia? Ini lho, saya dengar dari temannya dan mengajak saya dan bu Indah hadir ke sana. Temannya bahkan menunjukkan undangannya,” lanjut saya. “Iya bu hari sabtu besok, tapi ndak rame-rame kok. Hanya syukuran biasa,” jawabnya.
“Sekali lagi saya minta maaf, bila ada kesalahan Fia. Memang karena anaknya kurang perhatian. Salah memilih teman lagi, ya akhirnya kayak begitu, bu. Dia ternyata kalau pagi berangkat ke sekolah tapi ndak pernah sampai sekolah. Malah pergi ndak tahu kemana sama dia itu lho,” terangnya. “Padahal saya diamanati oleh bapaknya. Dan untungnya si lelaki mau bertanggung jawab atasnya. Ya sudah saya kawinkan saja,” ujar pamannya dengan nada sedih. Setelah menandatangani surat yang diajukan bu Lia, beliau pun pamit pulang.
Dari cerita di atas kita tahu bahwa pengaruh lingkungan juga sangat kuat membentuk anak. Perhatian dan kasih sayang orang tua sangat membantu memberikan tempat aman untuk berlindung. Juga sebagai tempat curahan hati si anak. Keimanan yang teguh juga dapat membentengi anak dari jalan dosa.  (kd)






Read more ...

Artikel Pendidikan : PENDIDIKAN ANAK-ANAK

PENDIDIKAN ANAK-ANAK
Anak-anak merupakan anugerah serta rezeki karunia Allah SWT kepada pasangan suami isteri yang secara fitrahnya berhajat dan sentiasa mengharapkan kehadirannya. Fitrah ini wujud di kalangan muslim maupun bukan muslim. Bagaimanapun ibu dan bapak muslim sangat dituntut untuk mengetahui dan memahami nilai kurnia Allah SWT ini. Ketidakfahaman dalam perkara ini menyebabkan ibu dan bapak tidak dapat melaksanakan peranan dan tanggung-jawab mereka. Malah mungkin tidak menunaikan hak anak-anak seperti memberi kasih sayang dan perhatian.Oleh karena itu, kita wajib menyambutnya dengan penuh kesyukuran kerana nikmat Allah SWT ini bisa menghiasi rumah tangga dan menenteramkannya.
Apakah hak-hak anak  atas ibu dan bapaknya?
Menurut UNICEF, ada 10 hak yang dimiliki nanak-anak. Beberapa di antaranya adalah  hak bermain, memperoleh pendidikan, perhatian, dan memperoleh kasih sayang ibu dan bapaknya. Kasih sayang itu dapat dan harus diberikan sepanjang hayat di kandung badan. Salah satu peranan terpenting di dalam kehidupan ibu dan bapak adalah menjaga amanah Allah SWT dengan sebaik-sebaiknya. Anak-anak adalah amanah yang utama.
Oleh karena itu mendidik anak-anak menjadi sholeh dan selalu berkelakuan sesuai amanah agama adalah salah satu tanggungjawab diniyah keluarga. Kegagalan mendidik mereka akan membawa akibat yang berat di akhirat nanti.
Anak-anak adalah generasi pewaris orang tuanya. Di samping mendidik anak-anak menjadi manusia sholeh, mereka juga perlu  dilatih  dengan baik agar terbiasa memikul dan melaksanakan tanggung-jawab akan sesuatu hal seperti yang telah diajarkan orang tuanya. Anak-anak kita adalah pewaris perjuangan yang sedang kita laksanakan hari ini. Mereka akan meneruskan perjuangan suci kita dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, yang telah tertanam  di dalam hati mereka. Dengan pendidikan yang baik yang ibu dan bapaknya berikan, maka kelak dikemudian hari mereka akan meringankan kerja, melapangkan jalan sekaligus memberikan kebahagiaan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Mudah-mudahan.

Satu lagi yang dituntut ibu dan bapak  atas diri kita adalah ibu bapak sendiri. Melalui pendidikan, terlebih dahulu mereka harus mengutamakan niat untuk mau meraihnya dengan penuh keikhlasan, kesungguhan serta penyerahan diri yang maksimal supaya mendapatkan hasil yang optimal. Orang tua hanya bangga bias memberikan hal yang bias mengantarkan anak-anaknya mendapatkan kebahagiaan tanpa berpikir meminta pembalasan atas hal-hal yang telah mereka buat. (kd)
Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog