Breaking News

Minggu, 28 Juni 2015

Artikel : LIBUR BERPETUALANG

Libur berpetualang

Berbasah-basah Di Pekalen Probolinggo


Libur empat hari telah datang. Kamis, 14 Mei hingga Minggu, 17 Mei 2015. Libur hari besar keagamaan. Semua meyambut dengan suka cita. Apalagi anak-anak. Terbayang di benaknya orang tuanya akan mengajaknya berlibur. Entah kemana.
Setelah berunding dengan beberapa anggota keluarga, maka diputuskanlah rafting sebagai pengalaman terbaru kami dalam mengisi liburan. Diantara beberapa tempat rafting yang ada di wilayah Pasuruan, Probolinggo dan Malang. Kami memilih Songa Adventure.
Berjarak + 60 km dari Sidoarjo, kami memulai perjalanan pukul tujuh pagi. Petualangan kali ini diikuti oleh 10 orang dengan dua mobil. Beriringan mobil berjalan santai menuju lokasi dalam waktu + 4 jam. Tak terasa pukul 10.30 kami telah sampai di Head Office tempat rafting di kota Probolinggo.
Dua orang pemandu rafting menyambut dengan ramah sambil menyebut nama pemesan yang telah kita lakukan sebelumnya. Kami dipersilahkan beristirahat barang sejenak sambil menikmati teh jahe hangat gratis.
Tak berapa lama kemudian seorang recepsionis mempersilahkan kami melakukan pemesanan di bagian reservasi. Memang harga karcisnya tergolong mahal. Perorang dihargai 269.000 rupiah. Harga tersebut seimbang dengan peralatan rafting yang mempunyai standar keamanan tinggi dan jamuan makan yang akan kita terima setelah berlelah ria melakukan kegiatan yang menguras tenaga.
Pukul 11.15 menit kesepuluh orang dari kami dan tiga orang pemandu diangkut dengan mobil bak terbuka menuju lokasi. Sepanjang perjalanan suara teriakan gembira, gurauan, tertawaan, peringatan terdengar di telinga kami bercampur dengan goncangan mobil yang melewati jalan berbatu yang rusak. Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni bukit sejauh 300 meter menuju ke tepian sungai Pekalen.
Lima buah perahu karet warna merah kuning yang ditumpangi dua puluh lima orang berangkat beriringan setelah sebelumnya tata cara rafting dijelaskan dari pemandu. Perjalanan menyusuri sungai Pekalen dengan jarak tempuh + 10 km pun dimulai setelah melakukan doa bersama. Deru air, suara kelelawar, panorama air terjun, hijaunya bukit di kiri dan kanan sungai menawarkan keindahan dan decak kagum. Semuanya bercampur dengan rasa gembira, tertantang, dan was-was.
Pemandu menyuarakan maju, semua penghuni kapal mendayung dari depan ke belakang. Suara terdengar boom, maka dayung dihentikan dan penguninya turun sambil berjongkong untuk menghindari batu karang dan arus liar. Arus air yang menabrak batu besar yang banyak ditemukan di sepanjang sungai.
Dua spot indah dekat dengan air terjun menjadi jujugan kami. Perahu pun dihentikan. Semuanya turun dari perahu dan berfoto ria sambil bercengkrama. Pemandangan sangat indah di sana. Air di depan kami jatuh dari ketinggian dua puluh meter di atas kami. Kelelawar bergantungan sambil menyebarkan aroma yang sangat tidak sedap. Gua-gua kecil yang terbentuk akibat kikisan air terbentuk di bagian bawah bukit.
Pemberhentian ketiga kami berjarak kurang lebih 500 meter dari pos terakhir. Kami di jamu dengan minuman hangat dan pisang goreng di sebuah gubuk pinggir sungai. Setelah selesai perjalananpun dilanjutkan.
Akhir perjalanan rafting kami ada di suatu daerah dengan permukaan air yang tenang. Di depannya kira-kira 100 meter terdapat turunan yang tajam dengan sebongkah batu raksasa di tengahnya. Setelah turun dari perahu, dan berjalan menaiki bukit, maka sampailah kami di pos tempat mengangkut kami dengan mobil bak terbuka tadi menuju kantor pusat.
Makan siang telah menunggu kami. Setelah membersihkan diri dan melaksanakan ibadah (Sholat Dzuhur), beramai-ramai kita menyantap hidangan yang telah tersedia. Ada nasi putih dan nasi jagung ditemani dengan sayur ketewel, penyet ikan asap dan balado terong. Tersedia pula lauk tempe, tahu, dadar jagung, ikan asin, ikan teri dan kerupuk, serta sepiring buah semangka segar. Semunya habis dilalap sepuluh orang di meja itu. Rasa lapar pun sirna.
Setelah menguras keringat melawan arus  liar sungai Pekalen dan kekenyangan menyantap sederet makanan yang disajikan, kini tinggalah rasa lelah disekujur tubuh, kenangan indah di benak masing-masing wisatawan rafting, dan harapan pengelola mudah-mudahan akan kembali lagi.

1 komentar:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog